Peninggalan Kerajaan Majapahit, Trowulan
Trowulan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Di Kecamatan ini terdapat puluhan situs seluas hampir 100kilometer
persegi berupa bangunan temuan arca, gerabah dan candi-candi peninggalan
Kerajaan Majapahit. Penggalian di sekitar trowulan menunjukkan sebagian
dari pemukiman kuno yang masih terkubur lumpur sungai dan endapan
vulkanik, seperti 

- Candi Tikus, kolam pemandian ritual yang paling menarik di Trowulan.
Bangunan ini berbentuk teras-teras persegi yang dimahkotai
menara-menara yang ditata dalam susun konsentris.
- Gapura Bajangratu, tidak jauh dari Candi tikus Gapura Bajang Ratu
ini adalah sebuah gapura paduraksa anggun dari bahan bata merah yang
pikerkirakan dibangun pada pertengahan abad ke 14M. Bentuk bangunan ini
ramping menjulang setinggi 16,5 meter yang bagian atapnya .
- Gapura Wringin Lawang, terletak di jalan utama Jatipasar. Wringin
Lawang yang berarti Pintu Beringin. Gaya arsitektur seperti ini mungkin
muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur
Bali. Dugaan mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak
spekulasi, salah satu yang paling popolar adalah gerbang ini diduga
menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
- Candi Brahu, terletak di Desa Bejijong. Candi ini merupakan
satu-satunya bangunan suci tersisa yang masih cukup utuh dari kelompok
bangunan-bangunan suci yang pernah berdiri di kawasan ini. Menurut
kepercayaan masyarakat setempat di candi inilah tempat diselenggarakan
upacara kremasi(pembakaran jenazah)empat raja pertama Majapahit.
- Kolam Segaran, adalah kolam besar berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 800×500 meter persegi. Nama segaran berasal dari bahasa Jawa yang
berarti laut. Fungsi asli kolam ini belum diketahui, akan tetapi
penelitian menunjukkan bahwa kolam ini memiliki beberapa fungsi, antara
lain sebagai penampungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk
yang padat.
- Patung Budha Raksasa,terletak di Maha Vihara Majapahit, desa bejijong. Vihara ini memang difungsikan sebagai tempat ibadah umat Budha, tapi meskipun demikian tidak ada larangan untuk pengunjung yang beragama lain. Banyak yang lainnya juga peninggalan sejarah dari Kerajaan Majapahit, hingga ratusan bahkan yang belum diketahui atau ditemukan. Tidak ada salahnya jika anda ingin berlibur di Kecamatan ini, karena tempat wisatanya pun sangat menarik. Lokasinya pun strategis, bisa ditempuh menggunakan transportasi apapun, baik umum maupun pribadi. Banyak pula restaurant dan penginapan yang bisa anda temui di sekitar wisata ini. Hotel pun juga bisa anda singgahi, seperti :